Saat ini makin banyak strategi promosi yang digunakan untuk menarik konsumen, misalnya saja cashback dan diskon. Dua strategi marketing ini selalu menjadi buruan konsumen karena dianggap sangat menguntungkan, terutama untuk membantu menghemat uang belanja.
Sering dijadikan promo incaran, sebenarnya apa sih yang dimaksud cashback dan apa perbedaannya dengan diskon? Bagaimana cara kerjanya sehingga bisa menguntungkan bagi konsumen?
Pengertian Cashback dan Diskon
sumber: pixabay.com
Dikutip dari Cambridge Dictionary, cashback merupakan sistem yang dijalankan oleh pelaku bisnis untuk memancing konsumen agar membeli produk yang ditawarkan dengan iming-iming ‘uang’ yang diberikan setelah transaksi selesai.
Cashback umumnya tidak diberikan dalam bentuk uang tunai, melainkan saldo dompet digital atau koin yang nantinya bisa digunakan untuk pembelian selanjutnya. Oleh karena itu, promo cashback tidak hanya digunakan untuk memancing orang membeli, tapi juga digunakan untuk meningkatkan loyalitas. Hal ini karena konsumen akan lebih tertarik melakukan pembelian ulang menggunakan saldo yang didapatkan dari promo cashback.
Sementara diskon merupakan potongan khusus yang diberikan dengan nominal tertentu. Diskon bisa diberikan dengan menyebut nominal secara langsung, atau bisa juga dalam bentuk prosentase dengan nominal maksimal yang telah ditentukan.
Perbedaan Cashback dan Diskon
sumber: pexels.com
Dari cara pemberian promonya, diskon dan cashback jelas-jelas sangat berbeda. Cashback akan diberikan setelah transaksi selesai atau setelah konsumen melakukan pembayaran. Sementara diskon diberikan langsung sebelum konsumen melakukan pembayaran dengan memotong total belanja konsumen dengan nominal diskon.
Cara Memaksimalkan Promo Cashback
sumber: shutterstock.com
Artikel kali ini akan lebih fokus pada pembahasan cashback, ya Mams. Jika diskon langsung memotong nominal transaksi, lalu bagaimana dengan hitungan cashback? Bagaimana kita tahu cara memaksimalkan cashback dari promo?
Begini Mams, cashback umumnya dihitung menggunakan persentase dan memiliki minimal belanja tertentu. Agar cashback yang didapatkan maksimal, Mams perlu belanja sebanyak-banyaknya hingga mendapatkan cashback terbesar berdasarkan syarat dan ketentuan promo.
Misalnya, ada promo cashback 10% hingga 20 ribu dengan minimal pembelian 100 ribu, maka untuk mendapatkan cashback maksimal, Mams perlu belanja senilai 200 ribu. Tidak ada salahnya jika Mams belanja lebih dari 200 ribu, tapi cashback yang didapatkan hanya ‘mentok’ di 20 ribu. Kalau memang bisa dipisah menjadi beberapa transaksi, dan kebetulan ada promo lain, lebih baik dibagi menjadi dua transaksi dan mencoba menggunakan promo lain, bukan?
Contoh konkritnya begini, Mams ingin belanja bulanan senilai 300 ribu di toko yang sama. Di toko tersebut ada dua macam promo, yaitu cashback 10% hingga 20 ribu dengan minimal pembelian 100 ribu, dan promo kedua berupa diskon 5% dengan minimal belanja 100 ribu. Jika Mams melakukan sekali checkout, maka hanya akan ada satu promo yang dipilih. Beda halnya dengan dua kali checkout dan menikmati kedua promo. Perhatikan skema di bawah agar Mams bisa dapatkan gambaran yang lebih jelas.
Sekali checkout: hanya bisa pilih satu promo, diskon 5% (5% x 300.000 = 15.000), jadi total hemat belanja 15.000.
Dua kali checkout:
- Checkout pertama pakai promo cashback dan belanja senilai 200.000 untuk mendapatkan untung maksimal. Maka cashback yang didapatkan adalah 10% x 200.000 = 20.000.
- Checkout kedua pakai promo diskon 5% dengan minimal belanja 100 ribu dan belanja senilai 100 ribu. Maka, diskon yang didapatkan adalah 5% x 100.000 = 5000.
Dari dua kali checkout ini, total keuntungan yang mams dapatkan adalah 20.000 + 5000 = 25.0000. Lebih untung dengan dua kali checkout, kan mams?
Sudah jelas perbedaan cashback dan diskon kan mams? Kira-kira lebih tertarik dengan jenis promo yang mana nih, diskon atau cashback?
