logo

Sleep Training, Latihan Tidur Mandiri untuk Bayi dan Cara Menerapkannya

Bayi baru lahir memang lumrah jika tidur bersama orangtuanya, karena ia masih butuh perhatian ekstra. Belum lagi, bayi yang baru lahir harus sering menyusu, sehingga ia tentu saja tidak  bisa jauh dari ibunya. Tapi, sampai kapan ia akan tidur bersama orangtua?

Seiring bertambahnya usia, bayi juga harus dilatih tidur secara mandiri, ya Mams! Bayi harus belajar memahami kapan waktunya tidur dan kapan waktunya bangun, sehingga memiliki ritme tidur yang akan ia bawa sampai dewasa kelak. Untuk mengajarkan bayi membentuk ritme tidur atau ritme sirkadian yang baik, Mams perlu menerapkan sleep training. Apa itu? Dan bagaimana cara melakukannya?

Pengertian Sleep Training

sumber: pixabay.com

Sleep training merupakan pelatihan agar bayi bisa tidur sendiri tanpa bantuan Mams atau orang dewasa lainnya. Bayi akan diajarkan terlelap tanpa ditimang dan terbiasa tidur kembali secara mandiri ketika ia terbangun di malam hari.

Awalnya mungkin proses sleep training ini akan menemui kendala karena bayi belum terbiasa. Bayi mungkin akan rewel di hari-hari pertama. Nah, terkadang Mams perlu menenangkannya sesekali dengan cara mengusap punggung atau menyanyikan lagu untuknya.

Mungkin Mams berpikir, kenapa harus melakukan sleep training? Bukankah nanti kalau sudah dewasa bayi anak akan mengerti dengan sendirinya? Jangan berpikir demikian, ya Mams! Sleep training bertujuan agar anak bisa berlatih mandiri dan memiliki siklus tidur teratur. Dengan demikian, anak bisa tidur lebih nyenyak, pun demikian dengan Mams yang akan mendapatkan waktu istirahat cukup.

Kapan Sleep Training Bisa Dilakukan?

sumber: pixabay.com

Sleep training sebaiknya dilakukan sejak bayi berusia 4 hingga 6 bulan. Pada usia 4 bulan, bayi sudah bisa tidur selama 8 jam tanpa menyusu. Di usia 4 bulan pula, bayi belum memiliki ketergantungan tidur dengan cara diayun. Sedangkan di usia 6 bulan, bayi sudah memiliki siklus tidurnya sendiri dan sudah jarang terbangun di malam hari.

Di rentang usia 4 hingga 6 bulan ini, bayi belum memiliki ketergantungan tidur dengan cara ditimang atau menyusu. Oleh karena itu, di rentang usia ini bayi bisa diajarkan tidur mandiri dan mengenal siklus tidurnya lebih mudah.

Metode yang Bisa Digunakan untuk Sleep Training

sumber: pixabay.com

Ada beberapa metode yang bisa membantu Mams menerapkan sleep training. Beberapa diantaranya adalah:

1. Cry it Out (CIO)

Cry it out merupakan metode sleep training dengan cara membiarkan anak menangis hingga tertidur sendiri. Metode ini mungkin terkesan terlalu keras untuk anak, tapi sangat terbukti efektif dan membantu anak mengenal waktu tidurnya dengan cepat. Umumnya, anak hanya akan rewel selama kurang lebih 4 hari, selebihnya anak akan terbiasa tidur sendiri ketika diletakkan di tempat tidur.

Cry it out hanya bisa diterapkan bagi ‘Mams’ yang tega membiarkan anak menangis. Hal ini dikarenakan Mams tidak boleh menenangkan anak sama sekali, kecuali jika ia membutuhkan bantuan, seperti tersedak atau muntah ketika menangis. Namun, Mams juga harus memastikan kenyamanan dan keamanan bayi sebelum meletakan di tempat tidur, ya! Pastikan anak dalam kondisi kenyang, menggunakan pakaian nyaman, dan berada di kamar dengan suhu yang pas.

2. Metode Ferber

Metode ini cocok bagi Mams yang tidak tega menerapkan metode cry it out pada anak. Metode Ferber berarti meletakkan anak di tempat tidur dan membiarkannya menangis dalam periode waktu tertentu. Mams bisa menolong anak dengan mengayun atau mengusap lembut setelah ia menangis dalam kurun waktu tertentu. Semakin hari, durasi membiarkan anak di tempat tidur meski dalam kondisi menangis harus lebih lama dari hari sebelumnya.

3. Chair Method

Metode ini hanya cocok untuk bayi yang sudah bisa duduk tegak di kursi. Kunci penerapannya adalah membiarkan bayi duduk di kursi tanpa diangkat hingga ia tertidur. Mulanya, kursi yang diduduki bayi diletakkan di samping Mams, dan semakin lama kursi digeser menjauh hingga mendekati pintu. Jika sudah berhasil, coba letakkan kursi di luar kamar atau di kamar yang terpisah dengan Mams. 

4. Bedtime Fading

Si kecil mungkin rewel saat ditidurkan. Bisa jadi, hal ini dikarenakan tubuhnya belum siap atau belum mau tidur. Oleh karena itu, Mams perlu memperhatikan tanda anak mengantuk, seperti mengusap mata, menangis, atau memalingkan wajah dari cahaya lampu.

Nah, jika anak sudah mulai menunjukkan tanda mengantuk, letakkan anak di tempat tidur dan pastikan ia merasa nyaman agar tertidur dengan cepat. Umumnya, anak akan menunjukkan tanda mengantuk di jam yang sama keesokan harinya. Majukan jam tidurnya 15 menit per hari hingga sampai pada waktu tidur tepat yang Mams inginkan.

5. Pick Up, Put Down

Mams yang merasa cukup sabar dan siap dengan proses yang lama bisa mencoba metode satu ini. Metode ini mengharuskan Mams menggendong bayi hingga ia merasa tenang dan snagat mengantuk. Ketika bayi sudah mengantuk, tapi masih dalam kondisi terjaga, letakkan ia di tempat tidur. Tunggu reaksinya beberapa menit, Mams perlu menggendong kembali atau menenangkannya hingga benar-benar tertidur lelap.

Itulah sekilas tentang sleep training dan metode menerapkannya. Kira-kira, metode mana yang ingin Mams terapkan?

share

Kategori
Baca juga
image

Kiat dan Strategi Melatih Keterampilan Komunikasi Anak Sejak Dini

Halo Mams, sudahkah Mams tahu bahwa melatih keterampilan komunikasi anak sejak dini sangat penting? Memiliki…
image

Pencernaan Sehat Dukung Akal Cerdas Anak: Kunci Tumbuh Kembang Optimal

Tumbuh kembang anak merupakan proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah…
Tentang kami

Happymams.id adalah platform komunitas mams yang memberi info seputar parenting, lifehack, dan pengelolaan keuangan rumah tangga.

Ikuti Kami

© 2022 Happymams.id All rights reserved.