Kenakalan pada anak adalah hal yang umum terjadi. Terkadang anak mendadak tidak patuh, tidak mau bersabar ketika menginginkan sesuatu, berteriak atau menangis di depan umum, dan bahkan melakukan semua hal yang tdiak diperbolehkan orangtua. Jika hal ini terjadi, apa yang harus Mams, lakukan?
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah bersikap tenang, jangan terbawa emosi. Pikirkan matang-matang hal-hal yang sebaiknya dilakukan sebagai orangtua. Karena tanpa penanganan yang tepat, kenakalan anak tidak akan mereda. Yang ada, nantinya Mams akan semakin kesal dan stres.
Sebagai Ibu yang bijak, tentunya Mams juga perlu mengetahui apa saja penyebab si kecil bersikap nakal supaya bisa menanganinya dengan mudah. Berikut ini adalah tujuh penyebab yang mungkin terjadi saat si kecl bersikap nakal.
1. Mencari Perhatian
sumber: pixabay.com
Penyebab anak nakal yang paling umum adalah mencari perhatian. Coba Mams ingat-ingat, apakah Mams sudah meluangkan waktu bermain bersama anak? Apakah sudah mendengarkan ketika ia bicara dan cukup memberikan apresiasi atas pencapaiannya? Jika jawabannya tidak, bisa jadi anak nakal hanya karena ingin diperhatikan.
Sama seperti orang dewasa yang merajuk, anak juga bisa merajuk saat kurang diperhatikan, Mams. Cara mengekspresikannya bisa bermacam-macam, mulai dari bertingkah jahil, berteriak, guling-guling di lantai, hingga menangis tanpa sebab.
2. Pola Asuh yang Salah
sumber: freepik.com
Anak nakal bisa juga berasal dari pola asuh yang kurang tepat. Misalnya, Mams terlalu mengekang, terlalu sering mengkritik, dan sering berteriak di depan anak. Saat Mams melakukan hal tersebut, maka anak akan menyimpan emosi dalam hatinya dan kemudian meluapkannya sebagai tingkah yang Mams anggap nakal.
3. Belum Bisa Berkomunikasi dengan Baik
sumber: pexels.com
Anak-anak, umumnya balita belum bisa mengekspresikan emosi dengan tepat serta berkomunikasi dengan baik. Akibatnya, anak akan mencoba mengkomunikasikan perasaannya lewat tangisan, teriakan, dan kadang memukul benda di sekitarnya. Untuk itu, cobalah memaklumi sikap anak sesuai usianya. Jangan mudah terbawa emosi saat si kecil bertingkah nakal ya, Mams.
4. Rasa Ingin Tahu yang Tinggi
sumber: pexels.com
Adalah wajar jika anak-anak ingin tahu banyak hal, terutama sesuatu yang belum pernah dicobanya. Namun, mereka juga seringkali belum bisa membedakan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak. Akibatnya, saat anak mencoba hal baru yang ingin mereka tahu, Mams akan menilainya sebagai tingkah nakal.
Misalnya, si kecil penasaran dengan proses api yang membakar kertas. Kemudian, dia akan membakar buku miliknya atau bahkan buku penting milik Mams. Sekilas memang terkesan sebagai sifat anak bandel, Mams. Tapi mungkin saja sebenarnya ia sedang memuaskan rasa ingin tahunya.
5. Memiliki Masalah Medis
sumber: pexels.com
Anak dengan penyakit medis tertentu, seperti autisme cenderung lebih aktif dari anak seusianya. Anak autis juga kesulitan menyampaikan emosi serta berkomunikasi. Akibatnya akan tubuh perilaku nakal yang sebenarnya merupakan bentuk emosi yang kurang terarah. Pada kasus ini, Mams butuh bimbingan dari ahlinya, ya.
6. Ingin Kebebasan
sumber: pinterest.com
Semakin anak besar, anak akan semakin ingin kebebasan. Mereka ingin setara dengan teman-temanya, melakukan sesuatu sesuai minat dan hobinya. Di fase ini, anak biasanya menuntut kebebasan. Bagi mereka yang terbiasa dengan pola asuh protektif, mereka akan memberontak hingga sering bertindak nakal.
7. Meniru Orang Lain
sumber: pixabay.com
Kenakalan anak juga bisa terjadi karena lingkungan. Bisa jadi anak meniru teman sepermainannya. Namun, tidak menutup kemungkinan jika anak meniru orang terdekat di lingkungan keluarga juga. Jadi, tetap berikan anak pengertian tentang perilaku dan jelaskan pelan-pelan.
Setelah membaca poin-poin di atas semoga Mams bisa lebih mudah mengenali penyebab yang terjadi saat si kecil bertingkah nakal. Setelah itu barulah cari solusi yang paling tepat. Semoga bermanfaat ya, Mams!